BERITA BANDUNG, society.ruber.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat kembali melakukan rekrutmen Teladan KB, untuk mengisi kekosongan tenaga lini lapangan di berbagai wilayah.
Rekrutmen terbatas ini, dilakukan melalui seleksi khusus bagi Teladan KB aktif hingga Desember 2023 di 15 kabupaten/kota yang mengalami kekosongan.
Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKB Jawa Barat, Iin Indasari mengatakan, Pemprov Jabar mulai membentuk Teladan KB pada 2022.
“Jumlah Teladan KB, awalnya mencapai 646 orang. Tetapi mengalami penurunan karena beberapa faktor, termasuk meninggal dunia, mengundurkan diri, dan penerimaan sebagai pegawai pemerintah. Dan hingga akhir 2023, jumlah Teladan KB berkurang menjadi 385 orang,” kata Iin
Rekrutmen ini, melibatkan dua tahapan seleksi, yaitu ujian tertulis dan wawancara.
Iin menyebutkan, tujuan dari seleksi ini adalah menciptakan kompetisi positif yang dapat meningkatkan kapasitas Teladan KB dalam pelaksanaan tugasnya.
“Mitra strategis seperti BKKBN Jawa Barat, IPKB, IBI, dan PKBI turut serta dalam tahap wawancara,” jelas Iin.
Iin menegaskan, pembangunan kependudukan dan keluarga merupakan bagian integral dari pembangunan budaya, sosial, dan ekonomi bangsa.
“Kualitas keluarga di Jawa Barat, diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kondisi keluarga di Indonesia,” ucap Iin.
Meski demikian, Iin mencatat masih adanya berbagai masalah keluarga di Jawa Barat. Seperti perceraian, perkawinan usia anak, trafficking, kekerasan terhadap perempuan dan anak, angka kematian bayi, kesehatan ibu, jumlah anak banyak, dan lainnya.
Sementara itu, Ketua IPKB Jawa Barat, Najip Hendra SP, yang menjadi salah satu pewawancara, mengamati kandidat umumnya memiliki rekam jejak memadai.
Namun, masih terjebak dalam paradigma lama program KB yang fokus pada pengendalian penduduk.
Menurutnya, Teladan KB perlu meningkatkan kapasitasnya agar dapat memahami dan menjalankan program-program utama.
“Seperti Bangga Kencana, Sekoper Cinta, Stopan Jabar, Ngabaso, Kota dan Kabupaten Layak Anak, yang merupakan inisiatif Pemdaprov Jawa Barat,” kata Najip.