BERITA SUMEDANG, society.ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menyatakan, Gerakan Bersama Lawan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting merupakan bagian dari jihad dalam membela bangsa dan negara.
“Ini merupakan bagian dari bekerja yang sungguh-sungguh. Ini bukan hanya tugas negara.”
“Bagi saya yang beragama Islam, ini merupakan bagian dari jihad melawan kemiskinan dan stunting,” ujar Dony. Saat launching Gerakan Bersama Lawan Stunting di Desa Mekar Rahayu Kecamatan Sumedang Selatan, Jumat, 24 Febuari 2023.
Dony menyampaikan, keterangan dalam Alquran yang melarang meninggalkan keturunan yang lemah baik secara fisik, mental, maupun ekonominya.
“Kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah, imannya, ekonominya, fisiknya,” ujar Dony.
Dony menjelaskan, Gerakan Bersama (Geber) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting. Merupakan gerakan seluruh masyarakat Kabupaten Sumedang. Untuk mempercepat mengentaskan kemiskinan dan penurunan Stunting di kabupaten Sumedang.
“Jadi ini total football. Tidak hanya gerakan seremonial, tapi betul-betul semuanya turun ke bawah dan langsung dieksekusi seperti ini,” ujar Dony.
Dony bersyukur, Forkopimda terlibat dan masuk di struktur Tim Geber, termasuk Forkopimda tingkat kecamatan.
“Jadi ini dikeroyok bersama Forkopimda, Bupati, Wabup, Sekda semuanya nongkrongin.”
“Jadi ini gerakan bersama Pemda, TNI, Polri dan seluruh kekuatan masyarakat,” ujar Dony.
Dony juga memonitor semua anggota Tim Geber yang diantaranya terdiri dari para Asisten. Kepala Perangkat Daerah dan Kabag, dalam mengkoordinasikan gerakan di level kecamatan.
“Saya bersyukur karena di lapangan para Kepala Dinas, Kabag banyak inovasi menjadikan kecamatan yang didampinginya sesegera mungkin ditanggulangi stuntingnya dan diturunkan kemiskinannya,” kata Bupati.
Bupati menerangkan, gerakan tersebut akan terus berlanjut dengan sumber dananya berasal dari APBD, APBDes, BUMD, BUMN, Baznas dan perusahaan.
“Jadi ini ada dalam satu pintu di Bagian Logistik, yang belum mempunyai BPJS, Balita tersebut kita berikan BPJS-nya.”
“Sanitasinya di desa tersebut kita bangunkan. Karena, sanitasi berdampak kepada Stunting,” terang Dony
Terkait kemiskinan setiap ada lapangan pekerjan kita utamakan untuk yang terdaftar di DTKS.
Angka Kemiskinan dan Stunting Turun
Dony menargetkan, untuk kemiskinan dari 10.14% turun satu persen menjadi 9.14%.
Kemudian untuk Stunting, dari 8.27% menjadi 6.27%, berdasarkan data E-PPGBM yang by name by address.
“Inilah target kami langsung by name by address. Sekarang ditambah udah disebar ke tiap desa bagaimana yang Stunting bisa teratasi supaya tidak Stunting,” ucapnya.
Oleh karena itu, menurutnya sejak remaja putri, para calon ibu harus sehat kuat tidak kurang darah.
“Ketika masuk pernikahan harus siap lahir batin dengan berbagai penyuluhanya dan ketika hamil pun betul-betul memeriksakan kandungannya,” ucapnya.
Begitu juga pasca melahirkan, ibu-ibu menyusui anaknya selama dua tahun dan diberi ASI ekslusif selama enam bulan pertama.
“Jadi kalau anak-anak tidak stunting akan menjadi generasi yang kuat, sehat di masa datang. Itulah jihad kita.”
Tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah dan tidak boleh meninggalkan masyarakat yang miskin,” ucapnya.