BERITA GARUT, society.ruber.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut me-launching Pekan Aksi Bergizi tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023.
Kegiatan ini di-launching di 210 sekolah setingkat SMP/Sederajat, dan SMA/Sederajat, termasuk pesantren di Kabupaten Garut.
Launching ini secara simbolis berlangsung di SMKN 1 Garut, di Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin, 20 Febuari 2023.
Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman membuka kegiatan ini ditandai dengan meminum Tablet Tambah Darah (TTD) massal seluruh siswi kelas X SMKN 1 Garut.
Sebelum launching, para pelajar SMKN 1 Garut, bersama-sama sarapan dan melakukan senam.
Rangkaian Peringatan HJG 210
Wabup Helmi menerangkan, Aksi Bergizi ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Jadi Garut (HJG) yang ke-210.
Di mana, kegiatan ini bagian dari penanganan stunting bagi remaja atau dewasa yang belum menikah.
“Oleh karena itu, kalau yang belum nikah itu kan bisa SMA, SMK, bisa mahasiswi, bisa juga remaja.”
“Yang penting kita persiapkan, nanti ketika menikah kemudian hamil, tidak kurang gizi. Sehingga, anaknya dipastikan tidak ada yang stunting,” ucap Helmi.
Helmi menuturkan, bentuk dari pelaksanaan Aksi Bergizi ini adalah pemberian edukasi kepada para pelajar. Khususnya, terkait makanan bergizi.
Karena saat ini, masih terdapat anak-anak yang belum fokus untuk makan makanan yang bergizi.
“Yang kedua, kita berikan tablet tambah darah. Karena, paling banyak kekurangan gizi dari pada anak-anak kita itu adalah karena kurang darah atau anemia,” tuturnya.
Pemberian TTD ini, juga termasuk ke dalam program Dinkes Garut. Yaitu, Remaja Putri Sehat Bebas Anemia (RISSA).
Selain itu, meskipun dilakukan launching di 210 sekolah, Wabup Garut mengungkapkan bahwa Aksi Bergizi ini adalah program untuk seluruh sekolah di Kabupaten Garut.
“Kegiatan ini, harus menjadi kebiasaan. Karena, untuk mencegah stunting itu tidak bisa kita lakukan hanya sebulan, dua bulan, harus seterusnya.”
“Sebab, penyebab stunting itu salah satunya karena anak yang baru lahir, jadi kita tidak mau anak baru lahir kemudian kita diagnosa stunting,” ucap Helmi.
Pekan Aksi Bergizi untuk SDM di Garut Lebih Bagus
Sementara itu, Kepala Dinkes Garut, dr. Maskut Farid mengungkapkan, pihaknya menginginkan agar ke depan, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Garut bisa lebih bagus.
Maskut menuturkan, langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah dimulai dari pemberian perhatian yang berkesinambungan mulai dari remaja.
“Nah itu dimulai dari remaja putri, ya jadi harus berkesinabungan. Dari remaja putri, ibu hamil, melahirkan, (bayi) usia di bawah 2 tahun.”
“Sehingga, perkembangan organ-organ otaknya ini bagus, perkembangan psikologisnya bagus.”
“Jadi, bayinya tuh nanti menjadi bayi yang unggul dan nanti setelah itu, baru diusahakan di pendidikan dan lain-lain,” jelas Maskut.
Maka dari itu, kata Maskut, pihaknya melaksanakan 4 program. Di antaranya Desa Sehat, Memastikan Pelayanan Ibu Hamil (MELANI).
Kemudian, Temukan Obati Sayangi balita Stunting (TOSS), dan Remaja Putri Sehat Bebas Anemia (RISSA).
“Mudah-mudahan ini semuanya ikutin ya. Sehingga, nanti ini berhasil dan harapannya tadi kata Pak Wakil (agar) Indonesia ke depan bisa memimpin dunia,” jelas Maskut.
Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho menyebutkan, dalam kesempatan ini juga dilakukan pemeriksaan Hemoglobin (Hb) yang menyasar kepada para siswi.
Tujuannya, untuk memeriksa apakah para pelajar mengidap anemia atau tidak.
“Ke siswi ya kita sasarannya ke remaja putri. Karena ingin membuat remaja putri yang berkualitas tidak anemia.”
“Jadi, siswi diperiksa Hb-nya oleh Puskesmas, nanti kita lihat kalau kurang dari 11 gram per desiliter. Atau anemia, biasanya kita kasih minum (TTD) sehari sekali selama 14 hari. Dan nanti kita lihat dicek lagi, kalau sudah normal ya sudah,” ucap Tri.
Tri menyebutkan, TTD sendiri nantinya akan diberikan oleh Dinas Kesehatan atau Puskesmas wilayah setempat.
Selain itu, remaja putri diwajibkan untuk meminum TTD seminggu sekali.
“Karena dengan minum tablet tambah darah, remaja putrinya akan terhindar dari anemia. Dan kalau tidak anemia, jangka dekatnya anak remaja putri sehat, lebih berkualitas, pelajarannya juga diharapkan baik.”
“Kemudian jangka panjangnya, ketika mereka hamil menikah dan hamil mereka sehat dan tidak anemia,” tutur Tri.
Kepala SMKN 1 Garut Apresiasi Pemkab Garut
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Garut Bejo Siswoyo mengatakan, Aksi Bergizi ini merupakan suatu hal yang menarik untuk mempercepat proses peningkatan gizi bagi anak.
Sehingga nantinya, para siswa-siswi bisa lebih cerdas dalam berpikir, bergairah dalam belajar, dan lebih mantap dalam bekerja.
Bejo mengapresiasi dan berterimakasih atas dilaksanakannya launching Aksi Bergizi di SMKN 1 Garut.
Ia menilai, hal ini merupakan sebuah keberuntungan dan kepercayaan Pemkab Garut bagi SMKN 1 Garut.
Bejo berharap, para siswa-siswi nantinya dapat menaati apa yang telah disampaikan dalam kegiatan ini.
Sehingga, kekurangan gizi di Kabupaten Garut dapat segera teratasi.
“Mudah-mudahan, anak kita semuanya mentaati apa yang telah disampaikan oleh Bapak Wakil Bupati,” kata Bejo.