UNIVERSITY, society.ruber.id – Naskah kuno merupakan sumber daya berharga bagi penelitian sejarah dan budaya suatu bangsa. Di Indonesia, terdapat banyak naskah kuno yang tersebar di berbagai daerah, termasuk naskah Sunda.
Namun, sayangnya keberadaan naskah tersebut belum terdokumentasi dengan baik dan masih dimiliki oleh perorangan.
Menurut Filolog University of Hamburg, Dr. Dick van der Meij, jumlah naskah Sunda yang ada dapat mencapai puluhan ribu.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat potensi besar untuk menggali khazanah budaya melalui penelitian terhadap naskah kuno tersebut.
Dalam kuliah umumnya, Dick mengungkapkan bahwa penelitian terhadap naskah kuno tidak hanya bergantung pada kajian kandungan teks saja.
Namun juga, pada detail-detail kecil seperti penulisan judul, ornamen-ornamen, catatan pinggir, dan kolofon.
Detail-detail tersebut dapat membantu mengungkap informasi baru mengenai budaya dan sejarah Sunda.
Mahasiswa Program Studi Sastra Sunda juga memiliki potensi besar untuk melakukan penelitian terhadap naskah kuno.
Mereka, sudah dibekali pengetahuan mengenai aksara Sunda yang menjadi modal dasar dalam menelusuri apa saja yang terkandung dalam naskah kuno, terutama naskah Sunda.
Namun, potensi besar tersebut dapat terancam jika tidak segera dilakukan inventarisasi dan digitalisasi naskah.
Keberadaan naskah Sunda bisa hilang begitu saja jika tidak segera diselamatkan.
Oleh karena itu, upaya inventarisasi dan digitalisasi naskah sangat penting dilakukan untuk menjaga kelestarian khazanah budaya dan sejarah Nusantara.
Dalam hal ini, peran pemerintah dan institusi akademis sangat penting untuk melakukan upaya dokumentasi dan preservasi naskah kuno.
Dengan demikian, potensi riset dari naskah Sunda dapat dijadikan sebagai sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Indonesia.