151 Kelurahan di Kota Bandung Rebutkan Kang Pisman Award

151 Kelurahan di Kota Bandung Rebutkan Kang Pisman Award
Kepala DLHK Kota Bandung, Dudy Prayudi. Humas Pemkot Bandung/ruber.id

BERITA KOTA BANDUNG, society.ruber.id – Untuk meningkatkan kembali kepedulian masyarakat terhadap sampah, pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung menggelar Kang Pisman Award, Selasa 21 Febuari 2023.

Kang Pisman Award ini, diikuti 151 kelurahan di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kepala DLHK Kota Bandung, Dudy Prayudi menyampaikan hal ini kepada Humas Kota Bandung, di Kantor DLHK Kota Bandung, Senin, 20 Febuari 2023.

“Lomba Kang Pisman Award ini, sebenarnya pernah dilakukan di 2019.”

“Hanya, pada 2020-2022 karena masih masa pandemi sehingga anggaran untuk lomba ini diarahkan ke sektor penanganan Covid-19.”

“Insya Allah pada 2023 ini, kita akan adakan kembali lomba Kang Pisman,” kata Dudy.

Dudy menjelaskan, tujuan dari lomba tersebut untuk meningkatkan peran serta masyarakat. Terutama, pada level RW agar tergerak untuk menjalankan program Kang Pisman secara rutin khususnya pengolahan sampah.

“Kita ingin seluruh masyarakat Kota Bandung punya kepedulian untuk mengelola sampah melalui gerakan Kang Pisman,” ujar Dudy.

Indikator yang menjadi penilaiannya, adalah level RT dan RW di kelurahan tersebut sudah menerapkan Kang Pisman.

“Kita terapkan pula penilaian untuk Adipura. Jadi kita buatkan mini Adipura secara level kota,” ucap Dudy.

Tahapan Lomba

Lomba Kang Pisman ini, terdiri dari beberapa tahap.

Tahapan pertama, pihak DLHK akan melakukan sosialisasi selama dua bulan kepada 151 kelurahan di Kota Bandung.

Sosialisasi tersebut, berisikan penyampaian tips untuk memenangkan perlombaan ini dan penilaian apa saja yang harus diperhatikan.

“Nanti kelurahan akan membuat proposal yang akan ditujukan ke kita. Setelah itu, kita akan memverifikasi administrasinya.”

“Terutama, mereka mengajukan beberapa titik pantau, seperti pengolahan sampahnya, kebersihan jalan, taman, dan TPS nya,” Dudy.

Setelah itu, akan masuk pada kelompok 20 atau 10 besar yang kemudian dilakukan rechecking lagi ke lapangan oleh pihak DLHK.

“Sudah sejauh mana dampaknya terhadap pengangkutan yang kita lakukan ke TPA. Apakah benar-benar sudah berjalan dengan baik atau belum,” tutur Dudy.

Dudy berharap, melalui lomba tersebut masyarakat memiliki komitmen bersama untuk menyelesaikan persoalan sampah di Kota Bandung.

“Kalau memang belum bisa mengolah, minimal dipisahkan saja dulu antara sampah organik dan anorganik.”

“Sebetulnya, kita juga sudah punya regulasi mengenai sampah ini. Di tingkat sumber itu harus memilah sampah. Hanya memang masih ada yang belum melakukan hal tersebut,” ucap Dudy.