Pemkab Garut Jajaki Rencana Investasi Industri Alas Kaki dan Sepatu Olahraga

Industri Alas Kaki dan Sepatu Olahraga di Garut
Expose PT Silver Skyline Indonesia, di Ruang Rapat Pamengkang, Garut Kota, Garut, Rabu (17/5/2023). Diskominfo Garut/fey/ruber.id

BERITA GARUT, society.ruber.id – Bupati Garut Rudy Gunawan, memimpin Rapat Expose Rencana Investasi PT Silver Skyline Indonesia, di Ruang Rapat Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu, 17 Mei 2023.

Rapat menghadirkan jajaran direksi PT Silver Skyline Indonesia, serta Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Garut.

Pada kesempatan ini, Bupati Rudy mendengarkan secara langsung paparan PT Silver Skyline Indonesia. Sebagai perusahaan industri alas kaki dan sepatu olahraga.

Rencananya, perusahaan ini akan berproduksi di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Garut Wahyudijaya, mengatakan, PT Silver Skyline Indonesia sudah lama masuk ke Kabupaten Garut.

Bahkan, sudah menata kaitan dengan format regulasi, termasuk kendala dari aspek energi.

“Nah momentum ini, kami pertemukan dan Alhamdulillah ini sudah clear. Jadi, mereka sekarang sudah dalam tahapan progres fisik. Tapi, dengan kekurangan regulasi ini by process,” ujar Wahyudijaya.

Ia mengatakan, Bupati Rudy menyambut baik kehadiran PT Silver Skyline Indonesia di Kabupaten Garut.

Terlebih, adanya investasi yang masuk ke Kabupaten Garut memiliki beberapa dampak turunan. Seperti penyerapan tenaga kerja, hingga pajak retribusi bagi daerah.

“Alhamdulillah, komitmen dari pihak perusahaan sendiri juga, ini akan memberdayakan potensi tenaga lokal,” ucapnya.

Pihaknya, bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berencana mencetak tenaga kerja yang diperlukan oleh pihak PT Silver Skyline Indonesia.

Perusahaan Ekspor

Sementara itu, Manager PT Silver Skyline Indonesia Ervan Fadli menuturkan, perusahaannya ini merupakan industri sepatu yang berorientasi ekspor.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembebasan lahan seluas 14.5 hektare. Yang saat ini, sudah masuk ke tahapan cut and fill.

“Dan akan segera, setelah dapat PBG (Persetujuan Bangunan Gedung)-nya kita akan segera membangun konstruksi untuk gedung produksinya,” tutur Ervan.

Pihaknya, akan melakukan percepatan. Terutama, dalam hal pembangunan konstruksinya. Mulai dari pembangunan solokan yang memanfaatkan tenaga mayoritas warga setempat. Selain nantinya, juga akan menyerap tenaga lokal.

“Di tempat grup kita yang sekarang sedang berjalan di Purwakarta itu, juga kita sama, hampir 90% itu kita menggunakan sumber daya manusia yang dari (warga) setempat,” kata Ervan.

Ervan menyebutkan, nantinya industri yang berlokasi di Kecamatan Cibatu ini akan mampu menyerap 5000 hingga 6000 tenaga kerja. Dan, akan diprioritaskan untuk warga setempat.

“Tentunya, bertahap dari 200, 300, 500, 1000, 2000, 3000. Dan selanjutnya, sampai dengan 5000 sampai dengan 6000,” kata Ervan.

Kriteria pekerjanya sendiri, kata Ervan, karena pabrik sepatu berorientasi ekspor dengan mengutamakan kualitas.

Tentunya, beragam latar belakang pendidikan mulai SMA. Bahkan, berpendidikan SMP, namun dengan kualifikasi pengalaman.

Karena sudah didukung oleh pemerintah daerah, Ervan berharap semua masyarakat juga bisa mendukung kehadiran PT Silver Skyline Indonesia di Kabupaten Garut.

“Jadi, masyarakat harus mempunyai rasa memiliki bahwa ini adalah periuk nasi kita harus dijaga bersama. Jadi satu adalah memberikan dukungan kepada investor,” harapnya.

PLN Siap Penuhi Kebutuhan Energi

Di tempat yang sama Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kabupaten Garut Grahaita Gumelar mengatakan, sebetulnya PLN Garut sudah beberapa kali berkoordinasi dengan PT Silver Skyline Indonesia. Terkait, dengan kebutuhan listrik yang dibutuhkan.

Di mana pada intinya, PLN siap men-support PT Silver Skyline Indonesia. Baik di masa konstruksi, maupun di masa tahap awal produksi.

“Informasinya, sampai dengan 10 Mega (Watt). Intinya, PLN siap support dengan kelebihan daya yang ada di sistem PLN saat ini,” katanya.