Tahun Terakhir sebagai Bupati Garut, Rudy Buka Kuliah Subuh PC Muhammadiyah Garut Kota

Tahun Terakhir sebagai Bupati Garut, Rudy Buka Kuliah Subuh PC Muhammadiyah Garut Kota
Foto ist/fey/ruber.id

BERITA GARUT, society.ruber.id – Bupati Garut Rudy Gunawan, menghadiri sekaligus membuka resmi pelaksanaan Kuliah Subuh Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Garut Kota.

Pelaksanaan Kuliah Subuh ini berlangsung di Masjid Djamhari Muhammdiyah, Kampung Lio, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis, 23 Maret 2023.

Bupati Rudy mengatakan, tahun ini merupakan tahun terakhirnya sebagai Bupati Garut dan bisa menghadiri acara Kuliah Subuh yang rutin digelar oleh PCM Garut Kota ini.

Meskipun begitu, kata Rudy, secara pribadi, ja tidak akan lepas dengan masjid yang ada di Kampung Lio ini.

“Bapak ibu hadirin sekalian, selaku Bupati Garut saya akan mengakhiri jabatan tanggal 26 Januari 2024. Sehingga tahun ini, adalah tahun terakhir selaku Bupati Garut.”

“Kami bisa mengadakan komunikasi dengan warga Muhammadiyah, tetapi Insya Allah, secara pribadi saya tidak akan lepas dengan masjid yang ada di Lio ini.”

“Karena sejak kecil, saya selalu teterengtengan (lari-larian) di sini Pak. Karena keluarga kami ada di sini, dan tentu saya berharap, silaturahmi kita adalah silaturahmi yang berdasarkan kepada ukhuwah islamiyah,” kata Rudy.

Dalam kesempatan tersebut, Rudy kembali mengajak jemaah yang hadir untuk bersyukur. Karena bisa dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan tahun ini.

Meskipun, banyak di antara jemaah yang tahun kemarin sempat hadir di Masjid Djamhari ini, namun hari ini tidak sempat untuk bermusafahah atau bersilaturahmi. Karena telah dipanggil oleh Allah SWT.

Rjdy juga mengajak, semua pihak untuk melakukan langkah konkret kehidupan di bulan Ramadan. Yaitu, dengan memperbanyak ibadah di bulan yang suci ini.

“Tentu kita pun bersyukur, karena kita hari ini meski pun masih dalam Covid-19, kita bisa dalam keadaan sehat walafiat.”

“Karena kesehatan dari kita mempunyai keinginan bahwa hari ini adalah bagian dari ibadah di bulan Ramadan. Maka, kita bersyukur hati kita melangkahkan kaki ke tempat ini untuk bersama-sama mencari ilmu dan melakukan langkah konkret kehidupan. Yaitu beribadah di bulan Ramadan,” ujar Rudy.

Isu Kesalehan Digital

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Kabupaten Garut, Nanang Sopyan Hambali, menuturkan jika salah satu isu yang berkembang yang diperhatikan oleh Muhamadiyah yaitu berkaitan dengan kesalehan digital.

Ia menilai, jika Muhammadiyah tidak hanya konsen di dalam bidang pendidikan dan sosial saja.

Melainkan juga, konsen di bidang-bidang yang lain. Salah satunya, bagaimana Muhamadiyah membentuk dan mengembangkan agar kesalehan sosial dan kesalehan digital saat ini bisa dirasakan.

“Saat ini bapak dan ibu, ada sebuah tantangan besar di dunia teknologi hari ini, ketika kita masuk pada sebuah wilayah, masuk pada sebuah fase yang dikenal dengan artificial intelegent (AI) ini luar biasa.”

“Saya kira, ini tantangan besar, karena ini akan mendistrupsi pola-pola pendidikan yang hari ini ada. Kita harus lebih cerdas lagi,” tutur Nanang.

Nanang mengatakan, jika yang disampaikan oleh AI ini adalah hal yang positif. Maka, hal itu bisa diterima.

Tetapi, akan berbeda jika yang menyebar di dunia digital tersebut adalah hal-hal yang negatif.

“Yang paling cepat menyebar bukan hal-hal positif, melainkan hal-hal yang negatif (atau) bad news is good news.”

“Jadi, berita-berita buruk ini akan menjadi sebuah persoalan, di sinilah diperlukan sebuah wawasan dari warga Muhammadiyah harus lebih cerdas, harus lebih saleh. Di dalam menyikapi persoalan-persoalan dunia digital,” katanya.

Atas hal tersebut, kata Nanang, mau tidak mau, suka tidak suka, hal tersebut salah satu yang harus dihadapi oleh warga Muhammadiyah.

“Maka Muhammadiyah, Pimpinan Besar, Pimpinan Wilayah termasuk Pimpinan Daerah ini harus lebih cerdas. Bagaimana cara menyikapi persoalan-persoalan itu, jangan sampai isu-isu yang baik terdistrupsi oleh isu-isu yang negatif,” kata Nanang.