BERITA GARUT, society.ruber.id – Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta akan menindaklanjuti secara lebih intens hasil Lokakarya terkait Penguatan Kapasitas Lintas Sektor dalam Implementasi Konvergensi dan Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Garut.
ECED Grants Officer Tanoto Fondation, Melinda Mastan mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas terkait. Dengan dua pilar yang saat ini sedang dilaksanakan, termasuk 8 aksi konvergensi yang sebelumnya telah ditentukan.
“Hari ini sudah ditentukan tokoh kuncinya, tinggal ke depannya bagaimana kita menyusun modulnya.”
“Kemudian nanti, kita arrange juga lagi pelatihan untuk tokoh kuncinya langsung,” ucap Melinda di sela-sela Lokakarya hari ke-2, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Garut, Kamis, 9 Maret 2023.
Melinda menuturkan, lokakarya kali ini berjalan dengan sangat membara.
Karena, antusiasme para peserta yang aktif memberikan pendapat dan pandangannya mengenai stunting.
“Jadi kami juga tahu begitu, oh sebenarnya di lapangan itu situasinya seperti apa, kesulitannya begitu, bantuan yang diharapkan.”
“Jadi, kalau bisa dengar langsung dari mereka mungkin ke depannya kami juga di tim internal sendiri bisa lebih strategis begitu, memberikan solusi-solusi kepada daerah,” katanya.
Ia berharap, adanya kegiatan ini dapat membantu pemerintah daerah untuk memenuhi gap-gap yang ada. Karena, ada tuntutan dari pemerintah pusat.
Sehingga, ketika ada penilaian dari pemerintah pusat maupun provinsi, Kabupaten Garut mendapatkan hasil yang baik.
“Jadi harapannya, dengan adanya bantuan Tanoto Fondation ini bisa menutup gap tersebut. Dan ketika penilaian juga bisa dilihat bahwa ternyata, pilar dua dan pilar tiga Kabupaten Garut ini sudah baik melebihi kabupaten-kabupaten yang lain,” ujarnya.
Dinkes Garut Apresiasi Lokakarya
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dr. Maskut Farid, sebagai narasumber, mengapresiasi terselenggaranya lokakarya.
Kegiatan ini, kata Maskut, akan membantu Dinas Kesehatan dalam mengubah perilaku masyarakat. Agar hidup lebih sehat, khususnya terkait masalah stunting.
“Jadi memang stunting itu juga sebenarnya mewakili semua pihak ya, mewakili semua dinas, tidak hanya Dinkes. Tapi, semuanya harus digarap.”
“Sehingga, ini cukup pas temanya untuk mengubah perilaku masyarakat terutama di bidang kesehatan,” ucapnya.
Maskut menjelaskan, dalam kegiatan ini diberikan pemahaman kepada para peserta mengenai apa itu stunting.
Permasalahannya seperti apa, dan program apa saja yang harus diusahakan untuk perubahan perilaku masyarakat.
Maskut berharap, lokakarya ini tidak berhenti di sini saja. Namun juga, dapat ditindaklanjuti dan dilakukan evaluasi bersama.
“Nah, itulah kami akan usahakan setiap ada pertemuan terutama di Dinkes, harus ada tindak lanjutnya, evaluasinya.”
“Sama ini juga nanti, kita akan bareng-bareng dengan pihak ini, Yayasan Cipta supaya mengevaluasi pertemuan hari ini,” katanya.
Di tempat yang sama, salah seorang peserta lokakarya dari Universitas Garut, Prof. Ikeu Kania menyebutkan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang luar biasa.
Meskipun dilaksanakan sejak pagi hari sampai sore hari, namun antusiasme para peserta. Terutama OPD, sangat luar biasa.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini benar-benar, nanti kan ke depannya ini ada tindaklanjutnya. Terkait nanti ada pemilihan atau pelatihan untuk tokoh kunci yang bisa membantu menurunkan angka stunting ini langsung ke sasaran,” ucapnya.
Ia berharap, ke depannya, Indonesia khususnya Kabupaten Garut dapat mencapai zero new born stunting atau tidak ada lagi bayi-bayi yang lahir dengan stunting.
“Kita berharap, bisa menurunkan angka stunting seperti harapan Pak Jokowi di 14%. Walaupun berat, tapi harus dilakukan,” ucapnya.